Lorem

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Ipsum

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Dolor

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.
 

Artikel Tentang Teknologi dan Media

Jumat, 24 Maret 2017






Jika ingin melihat artikel tentang teknologi dan media, bisa klik disini

Download

Minggu, 19 Maret 2017

1.  Video Pembelajaran Operasi Bentuk Aljabar SMP
2.  Uraian Materi Operasi Bentuk Aljabar SMP
3. Perangkat Pembelajaran Materi Bilangan Kelas IX:
    - Program Tahunan
    - Program Semester
    - Silabus
    - RPP
4. Artikel Tentang Teknologi dan Media
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Proses Pembelajaran 

Poster Penjumlahan & Pengurangan Bentuk Aljabar

Jumat, 17 Maret 2017


Poster

Selasa, 14 Maret 2017


Video Pembelajaran Operasi Bentuk Aljabar

Senin, 13 Maret 2017

Ini adalah salah satu video pembelajaran materi Operasi Berntuk Aljabar SMP kelas 8 semester 1 dengan bantuan Camtasia. Video ini dibuat oleh saya dan teman saya Juneri pada tahun 2014 (semester 1) untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Komputer Dasar. Semoga video ini dapat bermanfaat ...

Uraian Materi Operasi Aljabar

Sabtu, 11 Maret 2017

Untuk melihat atau mendownload rangkuman materi tentang operasi aljabar SMP kelas 8 dapat disini https://drive.google.com/open?id=0B_vOod3RncDxZWpDSzFDcWZhZnc

Problematika Belajar Matematika Pada Materi Operasi Aljabar

Jumat, 10 Maret 2017



Operasi Aljabar merupakan materi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, karena ada beberapa materi yang menyangkut materi operasi aljabar seperti SLDV (Sistem Linier Dua Variabel). Operasi aljabar ini memiliki beberapa kata kunci yang pelu diketahui dan diketahui perbedaan yaitu variabel, koefisien, dan konstanta. Variabel adalah lambang yang menggantikan suatu nilai yang belum jelas atau dapat juga disebut dengan peubah, biasanya dilambangkan dengan huruf kecil, seperti x, y, k, ….. . Koefisien adalah bilangan yang memuat variabel dari suku dalam bentuk aljabar. Konstanta adalah suku dari bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. Ketiga kata tersebut harus dapat dibedakan oleh siswa dan terkadang ada saja siswa yang tidak mengetui pengertian dari ketiganya. Guru jarang sekali memberikan pengertian tentang istilah atau simbol-simbol. Biasanya guru akan langsung menunjukannya saja.
Operasi aljabar ini menyangkut pada pengenalan bentuk aljabar, penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, pembagian bentuk aljabar, dan penyederhanaan bentuk aljabar. Operasi aljabar ini hanya dapat dioperasikan dengan sejenisnya, contoh : 
 Siswa banyak yang melakukan kesalahan pada saat mengoperasikan bentuk aljabar, ada saja siswa yang mengoperasikan bentuk aljabar yang variabelnya berbeda. Dalam pengoperasian bentuk ajabar dibutuhkan ketelitian siswa dalam melihat suku yang sejenis dan tanda pada setiap suku apakah positif atau negatif. Selain itu juga siswa harus mengetahui sifat yang berlaku dalam operasi penjumlahan dan perkalian bentuk aljabar. Sifat-sifat tersebut mencakup :

Sifat Komutatif





Sifat Asosiatif






Sifat Distributif (perkalian terhadap penjumlahan)







Contoh:

       Dalam operasi aljabar, soal yang diberikan tidak selalu langsung bentuk aljabar tetapi ada juga operasi aljabar yang dibuat kedalam soal matematika yang membuat siswa harus berfikir lebih keras dalam menuliskan bentuk matematikanya. Siswa harus teliti dalam membaca soal dan menuliskannya kembali kedalam bentuk matematikanya. Ada beberapa siswa yang sangat kesulitan memahami kalimat dalam soal sehingga melakukan kesalahan dalam penulisan bentuk matematikanya.
Contoh :
Arman mempunyai 5 buah robot dan 8 buah mobil-mobilan. Jika Arman diberi 2 buah robot oleh ibu dan 3 mobil-mobilannya ia berikan kepada Arif, berapa sisa robot dan mobil Arman. Nyatakan dalam bentuk aljabar dan selesaikanlah!
Penyelesaian :
misal x untuk robot dan y untuk mobil-mobilan


KESULITAN BELAJAR TRIGONOMETRI

Rabu, 08 Maret 2017



Trigonometri salah satu materi matematika yang sulit bagi siswa SMP maupun SMA dikarenakan banyaknya rumus atau prinsip yang harus dihapal dan terkadang siswa kesulitan menggunakan rumus tersebut karena bentuk rumus yang hampir sama dan siswa kesulitan dalam menguraikan dan mencocokan soal yang diberikan. Hal tersebut diakibatkan guru yang menerapkan metode menghapal bukan pemahaman konsep yang mana lebih dapat memudahkan siswa memahami dan menggunakan rumus karena ada beberapa rumus yang merupakan turunan dari rumus yang lainnya. Siswa yang menganggap materi ini sulit menjadi alasan tidak dapat mengerjakan soal. Kesulitan ini biasanya memicu menurunnya motivasi siswa dalam mempelajari dan mengerjakan soal matematika materi tersebut. Siswa pada akhirnya tidak menyukai pelajaran matematika.


Dari soal diatas kita dapat lihat, bahwa soal-soal trigonometri biasanya tidak hanya menggunakan satu rumus saja dalam satu soal tetapi bisa lebih dari satu, hal tersebut mengharuskan siswa memahami langkah-langkah menerapan rumus yang tetap untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Itulah sebagian permasalahan siswa dalam belajar materi trigonometri.

Kurikulum 2013

Selasa, 07 Maret 2017



Setelah Indonesia merdeka, terjadi beberapa kali perubahan pada kurikulum pendidikan mulai dari rencana pelajaran pada tahun 1947 sampai sekarang yang terbaru Kurikulum 2013 (Kurtilas). Perubahan ini di dasari oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kemajuan IPTEK. Sebab, kurikulum merupakan seperangkat rencana pendidikan yang perlu dikembang sesuai dengan kebutuhan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Adapun faktor-faktor yang menjadi alas an pengembangan kurikulum 2013 yaitu : tantangan masa depan, kompetensi masa depan, fenomena social yang mengemuka, dan penilaian public terhadap pendidikan.
Menurut Sholeh Hidayat (2013) menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum 2013 ini diharapkan dapat mendorong siswa mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, menalar, dan mengomunikasikan yang telah diperoleh dari setelah siswa menerima materi pembelajaran.
Perubahan kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 mempunyi ciri yang menyakut empat standar pendidikan, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi dan Standar Penilaian. Keempatnya di rumuskan kedalam tujuh elemen sebagai berikut :
1.      Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2.      Kedudukan Mata Pelajaran (ISI)
Kompetensi yang sebelumnya diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi.
3.      Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui
a.       SD : Tematik integrative dalam semua mata pelajaran.
b.      SMP : Mata pelajaran.
c.       SMA : Mata pelajaran wajib dan pilihan.
d.      SMK : Mata pelajaran wajib dan pilihan dan vokasi.
4.      Struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI).
a.       Sekolah Dasar (SD)
1)      Holistik berbasis sains (alam, social, dan budaya).
2)      Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
3)      Jumlah jam bertambah 4 jam pelajaran perminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
b.      Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1)      TIK menjadi media semua mata pelajaran.
2)      Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakulikuler.
3)      Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
4)      Jumlah jam bertambah 6 jam pelajaran perminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
c.       Sekolah Menengah Atas (SMA)
1)      Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan.
2)      Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa.
3)      Jumlah jam bertambah 2 jam pelajaran perminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
d.      Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
1)      Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spectrum kebutuhan saat ini.
2)      Penyeragaman mata pelajaran dasar umum.
3)      Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan industry.
4)      Pengelompokan mata pelajaran produktif sehingga tidak terlalu rinci pembagiannya.
5.      Proses Pembelajaran Penilaian
a.       Standar proses tidak lagi hanya berfokus pada eksprolasi, elaborasi, dan konfiramsi tetapi juga dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan.
b.      Belajar dapat dilakukan dimana saja termasuk lingkungan sekolah dan masyarakat.
c.       Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
d.      Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
SD : Tematik dan terpadu.
SMP : IPA dan IPS masing-masing dibelajarkan secara terpadu.
SMA : Adanya mata pelajaranwajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
SMK : Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industry.
6.      Penilaian
a.       Pergeseran penilaian melalui tes menuju penilaian otentik.
b.      Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan).
c.       Penilaian tidak hanya pada level kompetensi dasar, tetapi juga pada kompetensi inti dan standar kompetesi kelulusan.
d.      Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama Penilaian.
7.      Ekstrakulikuler
a.       SD : Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris.
b.      SMP/SMA/SMK :
1)      Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll
2)      Perlunya ekstrakulikuler partisipasif.


Sumber : Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lorem

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Ipsum

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Dolor

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.